Jangan Samakan Hacker dengan Cracker


19.53 |

Masalah keamanan dalam dunia maya sangatlah penting. Tanpa sistem keamanan maka bisa saja data ataupun sistem yang ada akan mengalami gangguan kerusakan atau terjadi kehilangan data karena disusupi oleh troublemakernya dunia maya atau yang lebih dikenal dengan istilah cybercrime. Yang namanya sebuah sistem jaringan, apalagi yang berbasis internet yang keberadaannyapun tidak kasat mata pastilah tetap memiliki titik kelemahan, dan titik kelemahan ini lebih dikenal dengan sebutan lubang keamanan atau hole.

Supaya celah tersebut tidak terdeteksi oleh sang troublemaker maka celah tersebut haruslah segera diketahui oleh sang operator agar ia dapat segera menutup celah tersebut. Apabila celah tersebut lebih dahulu diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan maka celah tersebut akan sangat mungkin digunakan untuk menyusup kedalam dan hal inilah yang tidak jarang akan mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya, karena bisa saja data-data yang dimilikinya dicuri, diacak-acak atau bahkan yang lebih parahnya lagi data tersebut dimusnahkan bukan sekedar dicuri.

Dan tidak jarang apabila hal ini terjadi maka yang dikambing hitamkan adalah HACKER. Alasannya karena merekalah yang sering menyusup disistem keamanan yang lemah. Akan tetapi, apakah sobat semua tahu bahwa selain hacker ada oknum lain yang suka menyusup!? Mereka dikenal dengan sebutan CRACKER. Dan mungkin ada lagi yang lainya, namun yang tersohor adalah HACKER dan CRACKER.

Iya, mungkin merekalah yang ada dibalik semua kerusakan sistem jaringan yang terjadi, boleh saja kita beranggapan seperti itu,akan tetapi apakah sobatku tahu apa itu hacker dan apa itu cracker??? Bagi sobat-sobat yang belum tahu maka pada kesempatan ini, perkenankanlah saya untuk berbagi pengetahuan yang saya ketahui tentang DUO oknum tersebut yang sangat ramai dibicarakan oleh orang-orang disekitar kita. Dengan harapan agar sobatku semua tidak langsung men-judge ketika mengalami tindak kejahatan komputer (cybercrime).

HACKER adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan keahlian mereka dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Namun, setelah mereka melakukan semua "aktivitas"nya, maka mereka akan mempublikasikan secara luas temuan yang mereka dapatkan tadi. Hal ini mereka lakukan dengan harapan agar sistem atau software yang telah didapati kelemahannya dalam sistem keamanannya dapat segera disempurnakan di masa yang akan datang oleh si pemiliknya. Lain halnya dengan para CRACKER, mereka memanfaatkan pengetahuan mereka dibidang komputer untuk mencari kelemahan sebuah sistem atau software untuk melakukan tindak kejahatan.

Dalam dunia cker-ckeran [hehe.. ^_^], terdapat sebuah sistem hirarki atau tingkatan. Hacker tersebut menempati posisi kedua dalam tingkatan tersebut. Sedangkan Craker berada di posisi ketiga. Selain itu ada beberapa tingkatan lagi, seperti LAMER (wanna be). Berbeda dengan hacker dan cracker, seorang lamer ini biasanya hanya memiliki pengetahuan yang sangat sedikit mengenai komputer terutama mengenai sistem keamanan dan pemrograman. Jadi hacker dan cracker mereka mencari dan menemukan titik lemah sebuah sistem atau software dengan pengetahuan dan kemampuan mereka di bidang komputer. Sedangkan lamer tadi hanya memanfaatkan hasil temuan dari hacker ataupun cracker tadi untuk melakukan tindak kejahatan, bukan dari hasil kerja sendiri seperti hacker dan cracker tadi. Nah, dari 3 ini tadi LAMER-lah yang sangat memalukan dalam komunitasnya.

Seorang hacker memiliki sebuah tujuan dalam aksinya tersebut, yaitu untuk menyempurnakan sebuah sistem sedangkan cracker melakukan aksinya (cracking) untuk menggunakan sumber daya di sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.

Lalu bagaimana cara seorang cracker tadi merusak sistem yang ada?

Seorang cracker tadi bisa saja melakukan aksinya dengan melakukan penetrasi ke dalam sistem dan melakukan pengrusakan dengan cara pemalsuan alamat IP atau dikenal dengan istilah  IP Spoofing, FTP Attack, dll. Yang mana pada umumnya, cara-cara yang mereka lakukan tersebut adalah untuk membuat server dalam sebuah sistem menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas batas kemampuannya sehingga sistem akan menjadi lemah dan mudah di-crack.

Demikianlah sedikit pengetahuan yang saya miliki. Semoga bagi sobat-sobatku yang baru mengetahuinya tidak salah kaprah lagi dalam men-judge sebuah tindak kejahatan komputer yang terjadi..


Baca juga Artikel ini :


0 komentar:

Posting Komentar